PRAKARYA
pertemuan .1 Tgl 15 juli 2021
di baca serat alam sampai serat buah setelah itu kerjakan latihan 1
Serat Alam
A. Pengertian Serat Alam
Tahukah kamu apa itu bahan serat? Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 (1 sampai dengan 1000).
B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat
Bahan serat alam berasal dari alam. limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.
1. Serat dari Tumbuhan
Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan.
Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat sebagai berikut.
a. Serat dari Biji Tumbuhan
memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk
b. Serat dari Batang
Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin,
c. Serat dari Daun
Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
d. Serat Berasal dari Buah
Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa.
2. Serat dari Hewan
Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan Älamen. Di bawah ini dijelaskan penggolongannya.
a. Serat dari Stapel
Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.
b. Serat dari Filamen
Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.
Pertemuan . 2
A. Pengolahan Bahan Serat
Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya perajin harus melakukan
proses pengolahan terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masing masing bahan tekstil secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan
secara manual maupun menggunakan mesin. langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Pemintalan benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi
benang yang disebut pemintalan.
pemintalan serat dari larutan polimer dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1. pemintalan cara basah ( wet spinning )
2. pemintalan cara kering ( dry spinning )
3. pemintalan cara lelehan ( melt spinning )
pada setiap pemintalan di atas akan mengalami proses lanjutan yaitu :
- proses penarikan
- proses peneringan
b. Penggulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat
penggulung benang.
c. Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang
kuat. Selanjutnya benang dikeringkan.
d. Penenunan Benang menjadi kain
Menjadi Kain
Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan
menjadi kain.
B. Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat
Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan
untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang
digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini disesuaikan
dengan kerajinan yang akan dibuat.
Adapun teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yaitu :
1. Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan
tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang
direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang
tenunan atau pakan.
2. Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain
yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan
dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat
celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.
3. Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk
ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat pula diartikan menyatukan
helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat
untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul
ataupun pola warna.
C. Produk dan proses kerajinan Bahan Serat
Serat
Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti
apa membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaannya
harus mengacu pada persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan
benda kerajinan sebagai berikut.
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat
digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk
untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud
benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi
dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh
piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi aat
pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan
sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda
yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari
beberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan lainya .
Pertemuan. 3
Produk kerajinan Serat Tumbuhan
Pernahkah kamu melihat kerajinan yang menggunakan bahan
dasar daun. Daun yang digunakan sebagai produk kerajinan disebut
dengan serat alam. Serat alam yang biasa digunakan di antaranya
daun eceng gondok, daun pandan, daun jagung, daun pisang atau
pelepah pisang, daun kelapa/janur, daun lontar, daun pandan, dan
daun pohon gebang. Selain daun ada juga akar, biji, dan batang.
a. Bahan Serat Tumbuhan
Di bawah ini merupakan bahan serat alam dari tumbuhan yang
dapat diolah menjadi produk kerajinan. Pengolahan yang dilakukan
cukup sederhana yaitu dikeringkan secara alami dengan sinar
matahari langsung.
Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan produk kerajinan tangan
yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat
lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar
dibuat dengan cara dianyam. Namun, ada juga yang menggunakan
teknik tempel atau jahit.
- proses persiapan
sinar matahari langsung. Untuk menghindari jamur, bahan
serat alam harus direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benzoat atau aat pengawet lainnya sehingga bahan serat alam
dapat tahan lama tanpa jamur.
b. Sandal dari pelepah pisang
Alat dan bahan yang digunakan
untuk membuat produk kerajinan dari bahan
serat alam cukup banyak. Peralatan digunakan sesuai kebutuhan. misalnya : pisau atau cutter, pelepah pisang,Benang kasur,cat pernis
. Langkah -langkah
- Batang pisang di buat menjadi bilah bilah
- Di jemur
- Di pilin
- Di anyam
- Di cat pernis ,suaya kuat
c. Tas dari Enceng Gondok
Alat dan bahan yang di gunakan
- Enceng Gondok
- kertas
- pencil
- kuas
- benang
- cat minyak
- Jarum
- kancing
Langkah-langkah yang di gunakan
- Cari tanaman enceng Gondok
- Cuci enceng gondok
- pilih daun yg akan di gunting
- jemur di bawah sinar matahari
- anyam enceng gondok
- Buat pola
- di gunting lalu di jahit
Pertemuan .4 Di baca saja !
A. Poduk Kerajinan Serat Hewan
Pernahkah kamu melihat kerajinan yang menggunakan bahan dasar
serat hewan. Serat hewan yang biasa dibuat untuk bahan dasar kerajinan
adalah bulu domba, serat ulat sutra, bulu biri-biri, dan kulit hewan. Apakah
di daerahmu menghasilkan banyak semacam ini?
B. Bahan Serat Hewan
Di bawah ini merupakan bahan serat dari hewan yang dapat diolah
menjadi produk kerajinan. Pengolahan yang dilakukan cukup sederhana
yaitu dikeringkan secara alami dengan sinar matahari langsung.
Berikut ini adalah macam- macam bahan serat hewani :
1) Serat wol dari bulu domba
2) Serat sutra dari kepompong ulat sutera
3) Serat dari bulu alpaca
C. Alat Produksi Kerajinan Serat Hewan
Alat yang digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan
serat alam cukup banyak.
1. Gunting
Peralatan pertama yang harus disiapkan untuk membuat kerajinan dari bahan serat hewan adalah gunting. Guntung ini fungsinya untuk memotong bahan yang tipis dari serat hewan yang digunakan.
2. Alat Pencukur Bulu
Peralatan utama untuk produksi kerajinan serat hewan ini wajib disiapkan apabila bahan yang akan digunakan adalah bulu. Contohnya bulu domba.
3. Baskom
Nah baskom digunakan untuk menampung bahan serat hewan yang telah diambil, seperti serat ulat sutera, kulit sapi, buaya dan bahan-bahan lain yang memerlukan wadah yang cukup besar.
4. Jarum Jahit
Serat hewan erat kaitannya dengan benang. Maka, perlu menyiapkan jarum jahit dalam proses pembuatan kerajinannya. Jika kerajinan dari serat hewan yang Anda buat perlu dijahit, maka wajib menyiapkan jarum jahit.
D. Produk Kerajinan Dari serat Hewan
a. Baju dengan bahan kain wol
b. Jaket kulit
c. Baju kain Sutra
d. Dompet dari kulit
E. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat
Penyajian sebuah produk kerajinan disebut juga dengan kemasan.
Kemasan telah menjadi bagian penting dari sebuah karya. Saat ini kemasan
sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan
memiliki kualitas lebih atau biasa saja.
Dilihat dari fungsinya,
kemasan memiliki empat fungsi utama, yaitu :
1. menjual produk
2. melindungi produk
3. memudahkan penggunaan produk
4. memperindah penampilan produk
F. Jenis-Jenis Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat
1) Kemasan Kertas
2) Kemasan Kayu
3) Kemasan Plastik
Pertemuan .5 Bab II
Baca lks Prakarya hal 19 - 21 setelah baca kerjakan latihan .5 di bawah !
Pertemuan .6 Teknologi Konstruksi
Pada pembelajaran kali ini kamu akan belajar lebih fokus tentang
teknologi konstruksi mulai dari perkembangan teknologi konstruksi,
jenis-jenis proyek konstruksi, dan fungsi teknologi konstruksi.
1. Perkembangan Teknologi Konstruksi
Pada awalnya, manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam
sebagai tempat tinggal, jalan, jembatan, serta sarana dan prasarana
lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya,
pada zaman dahulu manusia menggunakan gua sebagai tempat
tinggal. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia
mulai memanfaatkan apa yang ada di alam seperti batu, tanah, dan
kayu seperti batu, tanah, dan kayu sebagai bahan untuk membuat
infrastruktur dan bangunan.
a. Bentuk rumah pada masa prasejarah
Masa pra sejarah dikenali dengan zaman di mana manusia belum mengenal tulisan. Zaman ini berlangsung sekitar 50,000 SM hingga 10,000. Zaman prasejarah ini memiliki beberapa tahap iaitu; paleolitik di mana manusia pada masa itu belum memiliki tempat tinggal yang tetap; mesolitik dimana manusia sudah mulai tinggal menetap di sekitar tepi sungai atau pantai untuk mendapatkan sumber makanan dan air, dan neolitik di mana manusia sudah tinggal menetap dan sudah memiliki rumah yang terbuat dari tanah liat atau kayu (McKay,Hill dan Buckler, 1987). Pada paleolitik, tidak ditemukan bentuk-bentuk peninggalan rumah karena kehidupan manusia pada masa itu adalah secara berpindah-pindah. Barulah pada masa mesolitik ditemukan berupa gua-gua tempat tinggal, lengkap dengan lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua yang menandakan bahwa pada masa ini manusia sudah mengenal seni. Pada masa neolitik barulah ditemukan bentuk rumah yang sudah memenuhi kriteria seperti rumah pada masa sekarang tetapi dengan bentuk yang sangat sederhana dan masih menggunakan bahan berupa kayu sebagai dinding dan daun-daunan
b. Bentuk Rumah pada masa Klasik
Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
c. Bentuk Rumah Era Modern
Perkembangan teknologi mendorong munculnya modernisasi. Manusia menjadi semakin sibuk dan ingin hidupnya lebih mudah, praktis dan tetap nyaman. Hal ini pun merambah ke gaya arsitektur rumahTipe rumah idaman modern bertolak belakang dengan model arsitektur tradisional. Model desain rumah impian dan konsep bangunan disederhanakan dengan mementingkan fungsi sehingga menghilangkan detil-detil yang tidak diperlukan.
d. Bentuk Rumah dimasa Yang Akan Datang
Bentuk rumah yang bagus harus memperhatikan efisiensi pemakaian energi. Konstruksi rumah hemat energi di Indonesia yang beriklim tropis tidak serumit konstruksi rumah di negara-negara yang beriklim subtropis, karena tidak ada perubahan musim yang ekstrem. Kebutuhan energi untuk pencahayaan, insulasi, ventilasi, pengaturan udara, dan lain-lain tidak sebesar rumah di negara-negara dengan empat musim. Efisiensi energi bisa dimaksimalkan dengan memakai pencahayaan alami di siang hari, tata letak lampu penerangan yang tepat, pemakaian lampu hemat energi, pemasanan ventilasi dan insulasi pada dinding, pemilihan atap yang tidak menyerap panas, dan pemakaian peralatan listrik yang hemat energi.
Latihan .6 prakarya kelas VII
Pertemuan .7
Membuat Produk Konstruksi Miniatur Rumah
Dalam membuat sebuah produk konstruksi miniatur rumah, hal yang
terlebih dahulu diperhatikan adalah mengenal bagian-bagian dasar sebuah
rumah. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi bahan, alat, serta teknik
pembuatan yang dapat digunakan untuk membuat sebuah konstruksi
miniatur rumah.
1. Mengenal Bagian-bagian Dasar Rumah
Rumah merupakan salah satu tempat tinggal yang digunakan
manusia untuk berlindung dari pengaruh cuaca ataupun beristirahat
dari aktivitas yang dilakukannya di luar. Pada umumnya sebuah rumah
memiliki tiga bagian dasar yang harus selalu ada untuk bisa disebut
rumah. Bagian-bagian tersebut sebagai berikut.
a. Bagian Bawah/Dasar
Bagian ini terletak di bagian bawah atau disebut juga lantai.
Lantai sebuah rumah dapat terbuat dari berbagai macam jenis
bahan seperti tanah, keramik, kayu, dll. Hal ini tergantung pada
keinginan para pemilik rumah.
b. Bagian Tengah/Ruangan Rumah
Bagian ini terletak di bagian tengah. Bagian ini terdiri dari
dinding, pintu, jendela, dan ruangan/kamar. Idealnya sebuah rumah
memiliki lima ruangan utama yaitu ruang tamu, kamar tidur, ruang
keluarga, kamar mandi, dan dapur.
c. Bagian Atas/Penutup Rumah
Layaknya seperti helm yang melindungi kepala kita dari segala
benturan, model dan bahan bagian atas rumah harus kuat dan
kokoh. Fungsinya untuk melindungi ruang yang ada di bawahnya,
menahan radiasi panas berlebih, melindungi dari hujan dan
menghambat pergerakan angin yang biasanya membawa debu.
Bagian atas sebuah rumah biasanya terdiri dari atap, ring balok,
plafond, konsol, selasar dan pergola.
2. Mengidentifikasi Alat dan Bahan
Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit. Kita dapat
menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar kita.
a. Alat
Berikut ini adalah beberapa alat yang dapat digunakan untuk
membuat sebuah miniatur rumah.
1) Penggaris
Penggaris merupakan sebuah alat yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda. Dalam pembuatan sebuah
rumah sederhana terkadang diperlukan teknik pengukuran
agar bahan yang digunakan memiliki ukuran yang sama atau
diinginkan sehingga terlihat rapi.
2) Gunting
Gunting merupakan alat yang digunakan untuk memotong
bahan yang tipis, seperti: kertas, plastik tipis, pakaian, tali dan
kabel. Gunting sangat baik untuk memotong bentuk garis lurus
atau pola melingkar.
3) Cutter
Cutter merupakan alat yang dapat digunakan untuk memotong
bahan. Cutter memiliki fungsi yang sama dengan gunting, tetapi
cara penggunaan kedua alat ini berbeda. Cutter biasanya memiliki
tingkat ketelitian dan kerapian yang lebih baik dibandingkan
gunting. Cutter mampu memotong bentuk pola dengan ukuran
kecil dan dapat memulai memotong dari bagian tengah/dalam
suatu bentuk.
4) Kuas
Kuas adalah alat untuk mengecat miniatur rumah yang kita
buat agar menjadi lebih indah pada saat diberi warna. Kuas
memiliki ukuran, bentuk dan bahan yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan dan peruntukannya.
latihan .7 prakarya kelas VII
Pertemuan . 8 Bab 3 baca lks hal 37 - 38, setelah baca kerjakan latihan .8 di bawah ini !
latihan .8 prakarya kelas VII
Pertemuan . 9
Sarana Produksi
Sarana produksi dan teknik budidaya perlu diperhatikan sebelum melaksanakan budidaya. Dalam melakukan budidaya tanaman sayuran, dibutuhkan sarana produksi dan teknik yang tepat sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.
a. Bahan
1. Benih / bibit
adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman.
Bibit adalah tanaman kecil belum dewasa yang siap dipindah tanam.
2. Pestisida
adalah bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang mengganggu tumbuhan.
3. Pupuk
adalah semua bahan yang ditambahkan pada tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat isis, kimia, dan biologis.
4. Pengairan
5. Media tanam mempunyai peranan mendukung tumbuh tegak tanaman, dan menyediakan oksigen, air, serta hara
b. Alat yang digunakan dalam proses budi daya tanaman
1. Sekop atau Cangkul
peralatan budidaya sayuran organik yang mesti kamu miliki pertama adalah sekop atau bisa juga menggunakan cangkul. Fungsi dari kedua alat ini sendiri adalah untuk meratakan dan membuat lubang pada media tanam, yang mana nantinya bakal kamu pakai dalam proses budidaya.
2. Garpu Tanah
Kalau kamu sudah ahli bercocok tanam, pasti sudah enggak asing lagi dengan peralatan budidaya sayuran organik yang satu ini. Ya, seperti namanya, fungsi dari alat ini adalah untuk menggemburkan tanah.
Enggak cuma itu loh, kamu bisa menggunakannya untuk membersihkan tanah yang bakal dipakai sebagai media tanam dari berbagai kotoran seperti dedaunan kering, batu-batuan kecil dan sampah lainnya yang berserakan.
3. GEMBOR
Gembor salah satu alat penyiraman yang digunakan sebagai alat menyiram tanaman baik di pesemaian maupun ladang. Alat Gembor terbuat dari bahan plastik bisa juga dari plat seng. Bagian-bagian dari Gembor yaitu Tangki , Pegangan , dan Lubang untuk penyiram. Ukuran gembor dari ukurran 5 liter, 10 liter, dan 15 liter.
4. SABIT ATAU ARIT
sabit atau arit adalah salah satu alat bantu pertanian cara guna mirip pisau tapi berbentuk melengkung yang berfungsi memotong berbagai jenis tumbuhan, rumput-rumputan, padi, jagung dan memotong yang lainnya lengkungannya sangat tajam.
5.SPRAYER ( ALAT PENYEMPROT PUPUK/HAMA )
Alat semprot modern yang memiliki tekanan yang di fungsikan dengan pompa manual, mudah pergunakan dan praktis sangat cocok untuk berkonstribusi dalam hal perkebunan, pertanian, taman, peternakan, dan industri.
latihan .9 prakarya kelas VII
Pertemuan . 10 Tahapan Budi Daya Tanaman Sayuran
Tahapan budi daya mempunyai peranan penting dalam keberhasilan budi daya. Tahapan budi daya tanaman sayuran yang tepat dapat memaksimalkan hasil panen. Berikut ini tahapan budi daya tanaman sayuran secara umum.
a. Pembibitan.
Pembibitan adalah proses penumbuhan tanaman dari biji hingga muncul tunas akar dan berkecambah. Kelak setelah tumbuh tunas akar dan kecambah, bibit ini akan dipindahkan ke media tanam yang asli.
b. Penyiapan media tanam.
Untuk media tanam berupa tanah, penyiapan media tanam dapat dilakukan dengan penggemburan. Penggemburan dilakukan dengan mencungkil-cungkil tanah. Proses ini bertujuan untuk mengaduk-aduk tanah sehingga air dan cahaya matahari dapat masuk lebih dalam.
c. Penanaman.
Penanaman yang dimaksud adalah pemindahan bibit hasil pembibitan ke media tanam asli.
d. Pemeliharaan.
Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan cara menyiram, memberikan nutrisi (misal: pupuk), dan senantiasa menjaga tanaman dari faktor pengganggu eksternal seperti hama.
e. Panen.
Panen adalah pemetikan hasil tanaman seperti buah dan sayuran. Ada dua jenis panen, yaitu panen keseluruhan dan panen sebagian. Panen keseluruhan adalah praktek panen dimanan tanaman diambil semua hingga ke akar-akarnya. Panen keseluruhan ini umum digunakan untuk tanaman sayuran daun seperti kangkung dan bayam. Sedangkan panen sebagian adalah praktek panen dengan hanya mengambil bagian tertentu saja dari tanaman. Panen sebagian umum digunakan pada tanaman sayur daun yang daunnya dapat tumbuh kembali seperti seledri.
f. Pasca panen.
Tahapan pasca panen diisi dengan pengumpulan hasil panen, menyortir hasil panen berdasarkan kualitas, dan penyimpanan hasil panen.
latihan 10 prakarya kelas VII
Pertemuan .11 Alternatif Budidaya Tanaman Sayuran
Bila diamati, ada beberapa budidaya tanaman sayuran yang menggunakan media tanam dan tempat tanam yang berbeda. Tanaman sayuran biasanya ditanam pada tanah dengan area yang cukup luas. Keterbatasan lahan menjadi kendala dalam melaksanakan budidaya tanaman.
Upaya yang dilakukan berupa mencari alternatif wadah dan media tanam. Alternatif dilakukan dengan mengubah sebagian atau seluruhnya, memadukan, dan mencampur media tanam dengan komposisi tertentu.
1. Alternatif Media Tanam
Untuk mendapat media tanam yang baik dan sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam, perlu diketahui karakteristik setiap jenis media tanam. Berdasarkan bahan penyusun, media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan anorganik.
Media tanam organik berasal dari komponen makhluk hidup, seperti bagian dari tanaman (daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu). Penggunaan bahan organik mempunyai kelebihan karena mampu menyediakan unsur hara untuk tanaman, menghasilkan sirkulasi udara yang baik, dan mempunyai daya serap air yang tinggi.
a. Bahan dan Alat
Berikut adalah alat dan bahan budidaya tanaman hidroponik
1. Benih atau bibit
2. Air bersih
3. Botol bekas air mineral
4. Gunting / pisau
5. Rockwool
6. Arang sekam dan sabut kelapa
7. Nutrisi hidroponik
8. Sumbu dari kompor,kain bekas,kain flanel atau kapas
b. Tahapan budidaya hidropinik
1. Pembibitan atau penyemaian benih
Untuk bisa mendapatkan sayuran yang berkualitas, maka pemilihan benih sangat penting dilakukan. Jika Anda membeli benih dari toko pertanian, periksalah tanggal kadaluarsa, kemurnian benih, dan juga presentase tumbuh yang biasa tertera pada kemasan.
2. penyiapan media tanaman
- Potong botol menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah)
- Pada botol bagian atas, buat lubang pada bagian lehernya untuk pamasangan sumbu dan aliran udara.
- Pasang sumbu pada bawah botol
- Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik
3. Penanaman
Pada bibit kecil, setelah bibit berumur 15 sampai 17 hari perlu kalian pindahkan dari wadah semai ke pot atau polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik.
4. Perawatan
Tahap selanjutnya adalah tahap perawatan. Perawatan tanaman dengan teknik hidroponik ini tidak jauh berbeda dengan tanaman pada metode penanaman biasa, seperti pemangkasan, pembersihan gulma dan lain-lain.
latihan 11 prakarya kelas VII
Pertemuan 12
Contoh Tahapan Budidaya Tanaman Sayuran Sistem Hidroponik
Sawi (Brassica juncea) adalah salah satu sayuran hijau yang mudah tumbuh. Sayuran sawi ini merupakan satu jenis sayur yang banyak diolah menjadi makanan lezat.
Tahapan menanam sawi dengan teknik hidroponik :
a. Menyiapkan Alat dan Bahan
1. Botol Bekas Air Mineral
2. Pisau, Gunting, dan Cutter
3. Sumbu dari kompor
4. Larutan Nutrisi
5. Pipa atau Styrofoam
6. Abu Sekam atau sabut kelapa
b. Tahapan Menanam Sawi secara Hidroponik
1. Pembibitan atau penyemaian
Benih terlebih dahulu perlu disemai , agar nantinya terlihat bibit mana yang bagus dan tidak cacat untuk kemudian di tanam, penyemaian sebaiknya dengan media rockwool.
2. Pembuatan Media Tanam
Sumbu yang telah dipotong dengan ukuran yang sesuai dimasukan ke botol bertutup yang telah dilubangi. Panjang sumbu harus dapat menjembatani antara nutrisi dan media tanam.
Sumbu yang telah terpasang kemudian diberi media abu sekam secukupnya. Bibit sawi hijau akan ditanam di media tersebut nantinya. Bagian botol bawah diisi dengan nutrisi yang telah siap pakai.
Bagian atas kemudian dimasukkan ke dalam botol bagian bawah dibatasi dengan penyangga. Bagian atas botol tidak boleh menyentuh larutan nutrisi. Hanya sumbu yang akan menjadi media perantara yang akan menyentuh nutrisi.
3.Penanaman
Bibit yang siap dipindahkan dapat langsung dimasukan ke dalam media abu sekam. Pemindahan harus dilakukan dengan menyertakan sedikit media lama.
4. Perawatan
Tahapan yang terahir adalah perawatan
latihan 12. prakarya kelas VII
Selvi ana rahma wati
BalasHapusSelvi ana rahma wati
BalasHapusIsmu riyandhika h.i
BalasHapusRina wahyuni pasti kelas Vll c absen 17
BalasHapusNajwa eka putri VIIC
BalasHapusPutri rahayu VIIc
BalasHapusAmandita chika cahyani Vll C
BalasHapusFIRDA AURELIYAH AZZAHRA (VII C)
BalasHapusNO ABSEN:10
Rafly Abdul Gani
BalasHapusDian sulistyowati Vll C
BalasHapusWardatul Hasanah Vll C
BalasHapusFerdiansyah saputra (Vll)absen (5)
BalasHapusRafly Abdul Gani kelas VIIC
BalasHapusNo absen 20
Meylisa dwi muafi putri VII c
BalasHapusAmandita chika cahyani Vll C
BalasHapusFIRDA AURELIYAH AZZAHRA(VII C) NO:10
BalasHapusDina Aulia Rachma
BalasHapusDian sulistyowatiVll C
BalasHapusNo absen : 08
FIRDA AURELIYAH AZZAHRA
BalasHapus(VII C) NO:10
Gadis aulya zahrotus (VIIC) NO:11
BalasHapusAmandita chika cahyani Vll C
BalasHapusNo absen : 6
Ahmad Tamami (VII C)
BalasHapusRafly Abdul Gani VIIC no absen 20
BalasHapusNur Amalia mukmila Vll C
BalasHapusDina Aulia Rachma
BalasHapusMeylisa dwi muafi putri VII c 13
BalasHapusGadis Aulya zahrotus sita
BalasHapusKelas:VIIC
No absen:11
Dina Aulia Rachma
BalasHapusKelas VIIC
Absen 10
Meylisa dwi muafi putri 7c
BalasHapusRafly Abdul Gani VIIC no absen
BalasHapusWardatul Hasanah Vll C No 20
BalasHapusDina Aulia Rachma
BalasHapusVIIC
10
Rafly Abdul Gani VIIC no absen 20
BalasHapusDina Aulia Rahma
BalasHapusKelas VIIC
Absen 10
Rafly Abdul Gani VIIC no absen 20
BalasHapus